Pages

Wednesday, July 18, 2018

Sentono Gentong, Satu Titik Melihat Keelokan Kota Pacitan


Melihat keelokan Kota Pacitan dari ketinggian. (Dok. Pribadi)
Hari libur selain menjadi waktu yang berkualitas untuk berkumpul bersama sanak saudara juga merupakan waktu yang pas untuk refreshing anggota keluarga. Refreshing ke objek-objek wisata bersama keluarga tentu menjadi pengalaman dan kesempatan yang sangat berharga.
Nah, omong-omong tentang objek wisata, terutama bagi Anda yang mudik lebaran ke daerah Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Solo, dan Yogyakarta sebaiknya Anda sempatkan mengunjungi objek wisata baru di Pacitan, yaitu Sentono Gentong. Tempat yang sangat pas untuk melihat keelokan Kota Pacitan dari ketinggian.

Sunday, July 9, 2017

Eko Sulistio, Menapaki Dunia Demi Kemanusiaan

Tak banyak orang rela mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya demi membantu sesama. Terlebih jika membantunya di tempat-tempat  pengungsian, baik di dalam maupun luar negeri, baik di tempat pengungsian akibat bencana maupun tempat pengungsian akibat konflik. Dibutuhkan mental yang tangguh berada di tempat tersebut. Akan tetapi, pada dasarnya setiap orang dapat berbuat baik membantu sesamanya meski cara dan jalan yang dilakukan berbeda.

Eko sedang mendistribusikan bantuan daging Qurban di lokasi pengungsian Al-Adala, 
Mogadishu, Somalia, 15 November 2012

Menjadi sukarelawan kemanusian merupakan panggilan jiwa. Salah seorang yang terpanggil untuk menjadi sukarelawan kemanusian ialah Eko Sulistio. Pria kelahiran Yogyakarta, 44 tahun silam ini telah menapaki tempat-tempat pengungsian di berbagai negara, seperti tempat pengungsian akibat bencana kelaparan di Somalia.

Monday, October 24, 2016

Yuk, Turut Pancarkan Kemilau Mutiara Laut Nusantara Kita!

 Pernah dengar lagu jadul yang judul dan liriknya seperti berikut ini? Bagi yang belum pernah dengar, silakan berselancar di dunia maya, kemudian nikmatilah sambil menyimak blog ini. *senyum

Mutiara yang Hilang (*Ernie Djohan)

Lama sudah aku mencari
ketenangan di dalam diri
Sumber: indonesianpearlfestival2016
atau tempat pautan hati
salahku sendiri

dikaulah mutiara yang lama kucari
sekarang berjumpa
mutiara yang hilang hanyalah kiasan
tapi dikau orangnya

kini aku telah bertemu
dia yang tlah lama kucari
mutiara yang hilang dulu
jumpa lagi


Tuesday, December 29, 2015

Macet Liburan: Menjadi Cerita Tersendiri

Menjadi cerita buat siapa? Yaaa.. buat siapa saja lah. Buat yang lagi kena macet, atau siapa saja yang gak kena macet sekali pun. Menjadi cerita buat saya, buat tetangga, buat teman, buat Anda, buat pak sopir, buat pedagang asongan, buat pedagang warung, buat penjaga toilet, buat warga (yang jalan kampungnya menjadi jalur aternatif),  buat petugas tol, buat wartawan, buat fotografer, buat pak polisi lau lintas, buat pak pegawai lalu lintas angkutan jalan, atau menjadi cerita buat pak menteri perhubungan. Paling pasti sih menjadi cerita buat pak dirjen perhubungan darat (hubdar). Semua tentu tahu itu *senyum. Bahkan, cerita pak dirjen hubdar malah kini menjadi cerita kita heheh....

Kepadatan kendaraan jelang gerbang tol Ciawi (Kamis, 24/12).
Lihat saja di halaman media sosial Anda. Keluarga, teman, atau media berita yang Anda ikuti punya cerita tentang perjalanan liburan di tengah kemacetan. Ada yang terjebak macet setelah lebih dari 5 jam  perjalanan, bahkan ada yang baru keluar rumah sekalipun sudah bercerita tentang kemacetan yang dialaminya. Mungkin juga malah ada yang pindah tujuan atau malah putar balik untuk pulang, menunda perjalanan esok hari.

Friday, October 17, 2014

Obrolan: Beli Token Listrik dari HaPe


“Yaaaaaah ....!!!”
Teriakan seperti itulah yang umum kita lakukan dan dengar saat mati listrik. Teriakan itu merupakan bagian dari ekspresi kekecewaan dan keterkejutan karena di tengah seriusnya kita sedang melakukan sesuatu tiba-tiba listrik padam atau mati. Siang hari saat sedang seriusnya bekerja dengan alat yang menggunakan listrik, seperti menyeterika, memasak nasi menggunakan rice cooker, atau bekerja menggunakan komputer. Lebih-lebih saat malam hari, paling mengganggu dan menyebalkan tentu saja karena keadaan menjadi gelap.

Mati listrik menjadi fenomena yang sering terjadi di Indonesia, baik disebabkan oleh alam maupun disebabkan oleh peristiwa sosial. Berbagai peristiwa alam yang menyebabkan mati listrik, antara lain  hujan lebat disertai angin, banjir, dan gempa bumi. Peristiwa-peristiwa tersebut secara langsung ataupun tak langsung dapat mengakibatkan terjadinya mati listrik. Sementara itu peristiwa-peristiwa sosial seperti kebakaran juga dapat menjadi penyebab mati listrik.